Desain Rumah Nyaman (3)

 Sebelumnnya jika Anda berkenan membaca Desain Rumah Nyaman (1) silahkan KLIK di sini 
dan Desain Rumah Nyaman (2) silahkan KLIK di sini


Ventilasi Vertikal

Ventilasi udara vertikal dapat dilaksanakan dengan cara memanfaatkan perbedaan-perbedaan lapisan udara baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan yang berselisih berat jenisnya.

Berikut ini beberapa cara dan keadaan yang dapat dilakukan dalam mengadakan ventilasi udara vertikal :

1. Perlu adanya "void" (ruang lubang yang menghubungkan lantai dasar dan lantai atas) untuk mengalirkan udara secara vertikal pada bangunan rumah 2 lantai.
Perpaduan antara void dan lubang ventilasi di lantai atas, dapat membuat udara panas yang masuk ke dalam ruangan terangkat ke atas (melalui void) dan keluar melalui lubang ventilasi di lantai atas (seperti aliran udara pada cerobnong asap). Hal ini membuat udara dalam ruangan rumah menjadi lebih dingin.





 


2. Pada siang hari, hawa udara di dalam ruangan (yang dingin) cenderung lari keluar melalui celah-celah pintu dan lubang-lubang lain di bawah dekat lantai. Sedangkan hawa panas di luar akan menyusup ke dalam melalui lubang-lubang yang paling atas. Dan keadaan arah aliran udara pada malam hari adalah kebalikan dari yang dijelaskan di atas.


Pengaruh tinggi plafon rumah

          Orang-orang Belanda dahulu kala mengetahui masalah kebutuhan volume udara di atas kepala kita. Mereka membangun rumah-rumah yang walau serba tertutup dindingnya tetapi jendela dan pintu sangatlah besar, sehingga arus udara sangat lancar.
Disamping itu, mereka mendesain rumah-rumah dengan meninggikan langit-langit/plafon setinggi tidak kurang dari 4 m, bahkan seringnya lebih.
Desain rumah yang seperti itu adalah mencontoh desain rumah arsitek tanpa nama yaitu para nenek moyang bangsa pribumi Indonesia asli yang lebih tahu bagaimana seharusnya membuat rumah yang sesuai dengan lingkungan dan iklim Indonesia.
Rumah-rumah pribumi asli, terutama istana-istana para bupati dan raja-raja  mempunyai volume besar di bawah atap. Sehingga, di dalam ruangan terasa sejuk.Apalagi, ruangan-ruangan rumah pribumi asli umumnya serba terbuka.

          Namun, dalam perkembangan riset arsitektur terhadap masalah ketinggian plafon terjadi penurunan ketinggian plafon dikarenakan alasan penghematan biaya bangunan.Dengan catatan, tanpa meninggalkan segi lancarnya arus udara ventilasi dan rasa nyaman kesegaran hawa udara dalam ruangan.Penurunan ketinggian rumah 10 cm saja sudah dapat menghemat biaya bangunan 1%.

Adapun hasil penelitian tersebut adalah :

1. Menaikkan tinggi langit-langit untuk ruangan yang normal rumah tinggal lebih dari 3,5 m sebetulnya tidak perlu. Biarpun ditinggikan, penurunan suhu tidak cukup signifikan.

2. Untuk daerah dalam kota, untuk rumah berlantai banyak suhu ruangan di bawah lebih panas daripada tingkat di atasnya. Ini disebabkan arus udara lapisan atas lebih segar dan lancar.

3. Peningkatan radiasi panas sinar matahari tidak terdapat pada bangunan rumah untuk lantai yang paling rendah dibandingkan dengan lantai di atasnya. Karena, bagian bawah kurang disinari langsung oleh matahari ketika terjadi panas terik.

4. Kelembaban Relatif di dalam ruangan pada ketinggian 1,2 m tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan tinggi langit-langit.

5. Kerja kipas angin di siang hari mempunyai pengaruh yang kecil pada udara di dalam dan pada suhu yang dihasilkan oleh perbedaan tinggi plafon.

6. Ventilasi udara pada malam hari sangat penting pada selama musim panas, dan bisa menolong mengurangi panasnya suhu di siang hari.

7. Ventilasi udara di siang hari di musim panas menaikkan suhu dan mempercepat waktu Perembesan Kalor ke dalam ruangan.

8. Dalam beberapa negara tropik, langit-langit lebih rendah dipergunakan. Seperti pada contoh, Singapore Improvement Trust membangun rumah sekitar 3000 unit dengan plafon setinggi 2,4 m. Telah didapat keterangan bahwa para penghuni tidak menemui kesulitan untuk menyesuaikan diri dalam rumah-rumah yang berplafon rendah tersebut. Tetapi juga perlu diketahui bahwa Singapore adalah pulau kecil yang cukup mendapat hembusan angin laut.

Semua kenyataan-kenyataan di atas akan terjadi jika ada hal-hal yang bisa membuat nyaman rumah dari sisi-sisi lain, di antaranya adalah :

- Keadaan dan bahan atap mempengaruhi ruang-ruang paling atas. Dengan bahan atap yang berwarna putih akan dapat memantulkan kembali banyak panas. Disamping itu juga, konstruksi atap yang memungkinkan ventilasi atap sangatlah menguntungkan.

- Arus ventilasi dalam ruangan harus diusahakan lancar.

- Masuknya sinar-sinar panas dari pemantulan-pemantulan  benda-benda di luar gedung rumah maupun melalui lubang-lubang jendela dan sebagainya harus dikurangi. Untuk lebih jelasnya silahkan klik dan baca Desain Rumah Nyaman (1)

- Faktor bahan serta konstruksi dinding ruangan rumah, disamping warna sisi luar yang cerah (putih) , daya isolasi dinding terhadap panas juga penting menghambat perembesan kalor panas matahari.

- Kedudukan ruangan terhadap akibat arah angin yang berhembus di luar juga sangat menentukan.


Penempatan lokasi lahan Rumah

Dari segi kelembaban, pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah masalah pemilihan lokasi lahan rumah agar rumah tidak selalu terkena kelembaban.

Di dalam lembah, terutama di pagi hari sangat terlihat bagaimana kabut penuh dengan kelembaban bersarang di situ lama sekali sebelum kabut menguap oleh sinar matahari.
Demikian pula untuk pembangunan rumah di atas sungai atau rawa-rawa tidaklah baik.
Khususnya untuk yang tinggal di daerah pantai harus diperhatikan angin laut selain membawa kelembaban juga membawa kadar garam yang tinggi yang dapat menyusup dan merusak bahan-bahan logam dimana-mana.


Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih, Salam Sukses untuk Anda !

Rachmadi Triatmojo
Pendiri dan Arsitek sketsarumah.com
http://www.sketsarumah.com

NB : Jika anda suka posting artikel ini, silakan share ke teman FACEBOOK Anda. Cukup dengan meng-KLIK link ini ! Terimakasih.
 
Mau tahu Studionya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/studio.html

Atau mau tahu langsung hasil-hasil karyanya ?
Silahkan klik http://www.sketsarumah.com/p/karya.html

Daftar Pustaka :
  • Pengantar Fisika Bangunan oleh Dipl. Ing. YB. Mangunwijaya - Penerbit Djambatan
  • Dasar-dasar Eko Arsitektur oleh Heinz Frick dan FX. Bambang  Suskiyanto - Penerbit Kanisius
  • Majalah IDEA 08/01 - September 2004
  • Majalah IDEA 15/02 - April 2005
  • Tabloid Rumah - 22 Januari - 4 Februari 2003
  • Tabloid Rumah - 30 Mei - 12 Juni 2006



sketsarumah.com